BMKG Minta 11 Provinsi Siaga Hujan Ekstrem 25 Desember -1 Januari

20 Desember 2022 23:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Foto: BMKG
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Foto: BMKG
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita meminta masyarakat waspada dengan cuaca ekstrem selama momen Nataru. Sebab ada 4 fenomena alam yang terjadi secara bersamaan yang berpotensi mengakibatkan cuaca ekstrem.
ADVERTISEMENT
"Ini ada 4 fenomena yang terjadi secara bersamaan. Mengakibatkan memicu curah hujan hingga lebat bahkan dikhawatirkan dapat mencapai ekstrem," kata Dwikorita saat konferensi pers, Selasa (20/12).
Adapun empat fenomena tersebut, pertama peningkatan aktivitas Monsun Asia yang memicu pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.
"Kedua intensifikasi atau semakin intensifnya fenomena sruwakan dingin asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan. Serta meningkatkan pembentukan awan-awan hujan jadi lebih intensif di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara," kata Dwikorita.
Kemudian fenomena ketiga adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia. Hal ini dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konfektif yang cukup masif.
ADVERTISEMENT
"Berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi dikhawatirkan dapat mencapai ekstrem dan juga terjadinya percepatan angin permukaan serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya. Keempat terpantaunya aktivitas gelombang atmosfer," jelas Dwikorita.
Dari keberadaan empat fenomena itu BMKG mengatakan ada 11 provinsi yang harus siaga cuaca ekstrem selama periode Natal hingga Tahun Baru.
"Potensi hujan dengan intensitas signifikan mulai 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023 perlu diwaspadai di beberapa wilayah sebagai berikut. Pertama 11 provinsi potensi hujan lebat hingga sangat lebat bahkan dikhawatirkan jadi ekstrem apalagi saat ini memasuki puncak musim hujan," kata Dwikorita.
"11 provinsi yang harus siaga mulai 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023 yaitu Banten, Jabar, Jateng, Jogja, Jatim, Bali, NTB, NTT, Sulsel, Sulteng dan Maluku," tambah Dwikorita.
ADVERTISEMENT
Dalam periode tersebut juga terdapat 9 provinsi yang berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yakni Aceh, Lampung, Sumsel, DKI Jakarta, Kalteng, Kalsel, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Sedangkan dalam periode 21-23 Desember 2022, juga terdapat wilayah Indonesia yang harus siaga cuaca ekstrem.
"Dari prakiraan terdeteksi adanya potensi untuk siaga terjadinya cuaca ekstrem pada periode tanggal 21-23 Desember 2022 di sebagian wilayah Aceh, sebagian wilayah Sumut, sebagian wilayah Riau, sebagian wilayah Jabar, sebagian wilayah Jateng, sebagian wilayah Jatim, sebagian wilayah NTT, sebagian wilayah Kalbar, sebagian wilayah Kaltim, sebagian wilayah Kaltara dan sebagian wilayah Maluku serta sebagian wilayah Papua," kata Dwikorita.
"Kemudian khusus 24 Desember 2022 potensi siaga dari prakiraan berbasis dampak diprediksi di sebagian wilayah Jateng, Jatim dan Sulsel," pungkasnya.
ADVERTISEMENT